Rabu, 31 Juli 2013

trekking EVEREST BASE CAMP MAY 2013



Himalaya tak pernah terpikirkan ataupun terbayangkan akan menjejakkan kaki ke pegunungan himalaya seumur hidup ku, karena aku bukan lah seorang penggemar atau pendaki gunung .
Di usia  ku yang sudah mencapai 63 th 7  bln pada may 2013 aku masih mampu menyusuri  medan yang berat di himalaya dengan tuntas sampai selesai,  walupun kaki ku lecet 2 karena memakai sepatu gunung baru yang ku beli di Namche bazaar . Kaki 2  ku lecet2  perjalanan ku terhambat , tetapi tidak  menyiutkan nyali ku untuk menyusuri medan yang sangat berat sampai tuntas.  Sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan se umur hidupku. 
Medan yang berat, tetapi keindahan ciptaan Tuhan yang demikian memukau membuat aku tetap semangat ingin menikmati citaan Nya, yang demikian indah memberi semangat yang kuat untuk menyelesaikan perjalanan ini dengan penuh keceriaan sehingga sakit yang dirasakan mengalahkan semangatku untuk menyelesaikan  perjalanan ini dengan penuh antusias setiap  lokasi yang berbeda  kita akan disuguhi keindahan yang ber beda dan ini memberikan semangat untuk melihat lebih banyak lagi keindahan yang di suguhi sepanjang perjalanan ini.
Pada sekitar bulan juli 2012 aku  membaca  iklan di facebook mengenai trekking ke himalaya  karena pada September 2011 aku pernah menjejakkan kaki di Tibet dan melihat betapa indahnya pegunungan himalaya  di Tibet yang juga merupakan jajaran pegunungan himalaya apa lagi udah sampai ke charola Gletcier pada ketinggian 5560 meter dari permukaan laut  serta danau Nam tso dan yamdrok tso   yang berada pada ketinggian lebih dari 5100 m  dari permukaan laut , maka hatiku tergerak ingin melihat keindahan pegunungan himalaya lebih dekat yang berada di Nepal .
Tak  pernah terbayangkan bahwa kondisi Nepal dan Tibet sangat jauh berbeda  kalo di Tibet semua jalan 2 sangat mulus  jalan 2 udah ter aspal  dengan sangat baik sekali dan tidak ada lubang 2 ataupun jalan yang rusak disana beruntunglah rakyat tibet karena prasarana jalan sangat bagus di sana bahkan sampai ke rumah 2 petani yang berada diluar jalur jalan utama sehingga mereka bisa membawa hasil pertaniannya dan menjual hewan dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan bahkan petani 2 disana sudah mempunyai traktor sendiri serta truck untuk pengangkut hewan walaupun masih ada yang tinggal nomaden tetapi disamping tenda mereka ada truck ataupun motor roda dua di dekat tenda ataupun rumah 2 mereka yang udah di bangun permanen.
Disini yak pun beruntung karena mereka tidak perlu jadi hewan pengangkut beban dan meliwati jalan 2 berbatu yang sempit dan curam.







Mereka menjadi hewan ternak yang sangat di manja hidup di padang rumput yang luas dan dapat bercengkrama dengan sesama nya dengan bebas tanpa harus mengangkat beban mereka cukup menggemukan tubuhnya dan menghasil kan susu yang banyak karena di Tibet banyak yang menjual susu yak dan keju yak dengan kemasan yang besar 2 tapi aku ngak pernah mencoba apa rasanya  keju yak tetapi daging dan susu yak pernah mencoba beberapa kali waktu makan yak di CHENGDU  di restauran orang tibet karena di chengdu banyak orang Tibet  bahkan ada perkampungan Tibet disana kita bisa melihat toko 2serta restauran orang Tibet yang menjual  ber macam 2 accesories tibetan yang dijual  dan manjadi tempat wisata yang ramai di kunjungi setiap hari di perkampungan ini lah aku mencoba daging yak tetapi tidak terlalu suka karena saat kita makan langit 2 kita masih tertinggal lemak yang menempel di langit 2 kita tidak nyaman sekali dan dagingnya rada alot rasanya beda dengan masakan yang yang aku makan di lhasa disini dagingnya di masak cukup enak untuk dinikmati dan dagingnya empuk serta tidak ada lemak yang menempel di langit 2 kita dan sempat mencoba sedikit susu yak cukup nyaman di mulut kita.
Di Tibet pun aku bisa menikmati bagaimana rasanya menunggang Yak yang memang di tawarkan di danau Nam tso  , beda dengan di Nepal yak tidak pernah di gunakan untuk tunggangan manusia tetapi mereka lebih sebagai    hewan pengangkut barang dari satu desa ke desa lainnya.
Kembali masaalah transportasi jalan di Tibet yang sangat mulus Beda dengan di Nepal bahkan di kota kathmandu yang notabene kota yang cukup besar jalan tidak lebar dan tidak mulus bahkan lampu lalu lintas aja ngak ada sungguh memprihatinkan membawa mobil disana harus extra hati2 karena mobil saling berseliweren seenaknya dan selalu membunykan klakson minta jalan,  lebar jalan hanya sekitar 6 meter aja hampir diseluruh kota karena udah penuh dengan rumah 2 dan toko 2 saat ini hampir seluruh kota diadakan pelebaran jalan sehingga kota terlihat kumuh dan berdebu  .
Dari kathmandu kita harus terbang dengan pesawat kecil sekitar 40 menit menuju Lukla.Bandara nya kecil dan penuh sesak serta  bangunan nya seperti gudang tanpa ada plofon  serta sumpek dan kumuh  penuh dengan hiruk pikuk manusia seperti berada di pasar manusia lalu lalang dan saat menimbang barangpun hebohnya bukan main saling berebut ingin didahulukan dan harus ada orang yang mengatur agar barang 2 kita dapat di timbang dan kemudian di periksa dengan membuka ransel 2 yang umum nya dibawa para penumpang karena banyak penumpang adalah para pendaki 2 gunung yang mau trekking ke everest dan membawa banyak ransel maklum perjalanan bisa sekitar 20 sampai 30 hr belum perlengkapan untuk tenda di base camp everest
 Pesawat terbang rendah di antara bukit 2 terjal sehingga kita bisa dekat sekali dengan tebing curam disamping kita sungguh sebuah pemandangan yang indah sekali kadang kita melihat dar kejauhan gunung 2 tinggi yang tertutup salju.
Dari Lukla inilah kita mulai melakukan perjalanan berat menuju Base Camp Everest   perjalanan antara lukla sampai Everest base camp tidak ada jalan 2 aspal yang mulus yang kita hadapi pada perjalanan semua nya jalan traditional dengan medan yang sangat berat karena harus melalui jalan 2 setapak yang penuh batu serta naik dan turun yang kadang sangat curam dan terjal dengan anak 2 tangga batu yang dibuat dari batu 2 yang berserakan di sepanjang lokasi  jalan kadang kita berjalan di pinggir tebing yang sangat curam dengan jalan yang pas pas an aja kalo melihat kebawah cukup mengerikan bagi yang takut ketinggian dan antara goraphsek menuju everest base camp kita meliwati jalan setapak yang berbatu 2 besar di mana kiri kanan jalan adalah tebing curam yang ber batu 2  dan lebar jalan mungkin hanya sekitar 1 meter saja kita harus ber hati 2  menapak jalan tersebut karena terpeleset dikit aja mau kekiri atau kanan jurang yang dalam dan ber batu 2 menanti kita untunglah jalan tersebut tidak terlalu panjang tapi mungkin ada sekitar 1 km  



Sepanjang perjalanan kita meliwati  banyak jembatan gantung yang cukup panjang dan selalu ber goyang 2 saat kita meliwat jembatan tersebut tetapi jembatan ini cukup kuat karena terbuat dari baja tahan karat.
Kadang kalo sungainya kecil kita cukup menyebrangi sungai dengan jalan kaki disini tongkat sangat berguna agar tubuh kita tetap stabil dan tidak kaki kita tidak masuk ke dalam air demikian juga saat menuruni tebing 2 yang curam atau mendaki tanjakan yang sangat terjal tongkat sangat membantu sekali sehingga untuk trekking di wajibkan membawa tongkat yang nyaman digunakan agar kita dapat meliwat rintangan 2 yang dilalui dengan baik.
Tetapi adakalaya tanpa tongkat malah jalan kita bisa lebih cepet itu untuk medan 2 yang tidak terlalu berat karena kebiasaan pakai tongkat kadang jalan jadi sedikit terhambat karena melangkah satu 2 sambil memindahkan tongkat untuk dapat bergerak memerlukan waktu untuk pindah 2 tersebut.

Penduduk setempat selain menggunakan yak dan kuda [ lebih banyak Yak dari pada kuda kalo kuda bisa di gunakan untuk tunggangan manusia aku hari terakhir masih merasakan nikmatnya naik kuda dari Phakding ke Lukla skitar 2 jam perjalanan ]
 Tenaga manusia masih banyak disini untuk membawa keperluan mereka se hari2  atau mengangkut ransel 2 para pendaki  yang disebut Sherpa , Sherpa 2 ini bisa mengangkut  beban yang kadang jauh lebih berat dari berat tubuh mereka  saya juga  sering menjumpai sherpa 2 yang masih muda 2 mungkin umur mereka sekitar 15 tahun sungguh sangat memprihatinkan  karena seusia mereka yang seharusnya masih sekolah dan perlu ber main dengan temen 2 sebaya mereka udah bekerja keras untuk membantu kehidupan orang tuanya yang tidak mampu memberikan pendidikan yang baik bagi mereka atau mungkin juga tidak ada sekolah yang akan menampung mereka.
 Jalan yang kita gunakan bersamaan dengan jalan yang digunakan yak dan kuda untuk lokasi 2 yang sering dilalui yak jalan sangat  penuh dengan kotoran Yak kita yang berada di dataran tinggi untuk bisa berjalan dengan baik disini kita harus menghirup udara /oksigen  lebih kuat agar setiap langkah kita harus mengambil nafas yang dalam agar tidak cepat cape dan ini mengakibatkan kita ikut menghirup kotoran yak yang kering dan beterbangan  sekitar kita sungguh sebuah polusi yang sangat berat disana hidung kita akan selalu meleleh sepanjang jalan jadi harus menyiapkan sapu tangan untuk menyeka cairan yang selalu meleleh di hidung kita dan  sesampai di lodge saat membersihkan hidung banyak sekali kotoran yak yang menempel di rongga hidung dan tonggorokan selalu terasa kering walaupun udah sering minum sepanjang jalan,  aku selalu mengisi kantong air setiap hari dan setiap saat bisa di minum agar tenggorokan tidak kering dan cairan tubuh tetap terjaga dengan baik ketika membersihkan tenggorokan setiap hari pasti ada darah yang keluar dari tenggorokkan dahak akan bercampur dengan darah jadi sebaiknya menyiapkan obat tenggorokan agar tidak  sakit selama  berada disana untung aku menyiapkan obat 2 yang cukup sehingga kesehatanku tidak terlalu mengganggu selama perjalanan ku. [mungkin pemerintah Nepal harus memikirkan untuk memasang karung penampung kotoran yak dan kuda agar tidak bertebaran di sepanjang jalan yang menyebabkan polusi bagi para pengunjung yang datang dari seluruh dunia untuk melihat keindahan pegunungan Himalaya]
Kotoran Yak biasa digunakan untuk bahan bakar demkian juga di Tibet kotoran yak d kumpulkan dan bahkan dijadikan pagar pembatas halaman rumah karena banyaknya di susun rapih yang setiap saat  kalo udah kering di gunakan untuk bahan bakar memasak karena di ketinggian ini  tidak ada kayu untuk bahan bakar , memang ada gas mereka sudah menggunakan kan gas untuk bahan bakar tetapi masih ada yang menggunakan kotoran Yak sebaga bahan bakar.Kalo d Nepal pagar pembatas halaman rumah mereka memakai batu 2 yang di susun rapi dengan rapi sekitar 1 meter tinggi nya.
Di tempat ketinggian semakin tinggi semakin rendah kadar oksigennya  sehingga sangat berat bagiku untuk berjalan, setiap langka harus bernafas dan ini harus diselaraskan antara langkah kaki dan menarik nafas untuk permulaan cukup berat tetapi kalo udah terbiasa makanya jalan jadi bisa lebih baik karena nafas kita seirama dengan langkah jadi tidak cepat capek.  kadang kalo sudah cape untuk mengikat tali sepatu aja ngak ada tenaga dan nafas udah ngos2 an  susah bernafas selera makan juga hilang makan hanya sedikit bahkan kurang dari 50 % makan normal  ini terbantu  dengan banyak minum untung selama disana tidak sakit yang berat tapi kalo hanya pusing 2 sedikit dan lemes sudah pasti yang penting harus tetap semangat walaupun badan terasa cape dan lemes tapi harus cukup tidur agar besoknya badan seger lagi  dan bisa jalan lagi 
Yang namanya penyakit ketinggian bukan aja susah bernafas selera makan sangat berkurang sering pusing 2 dan kadang muntah 2 badan menjadi lemes tidak ada tenaga tetapi aku tetap harus semangat dan tidak mengeluh atau minta perhatian karena aku juga sadar semua orang juga merasakan hal 2 yang tidak menyenangkan karena pengaruh ketinggian dengan kadar yang ber beda 2 tentunya kita harus saling menguatkan dan tidak mengeluh karena itu tidak akan membantu malah akan membuat suasana menjadi tidak nyaman bagi semua .

Kembali ke masaalah anak 2 muda yang udah menjadi sherpa di usia muda aku  jarang menemukan sekolah di sepanjang jalan  kadang terlihat anak 2 sekolah yang masih kecil 2 mungkin usia  dibawah 10 th yang harus berjalan ber kilo 2 meter untuk menuntut ilmu  dengan medan yang sangat berat sungguh tragis kehidupan disana.
Pada satu tempat aku lupa namanya saat kita berjalan dan berpapasan dengan seorang ibu yang berjalan dengan anaknya yang berumur sekitar 4 th salah satu dari kami ada yang tertarik dengan anak 2 nepal yang mungil dengan pipi tembem bewarna merah emang mereka terlihat sangat menggemaskan temen tersebut dengen gemes menggendong anak tersebut dan  kemudian minta di foto bersama setelah foto temen tersebut memberi sebungkus biscuit pada anak tersebut [ kita saat tersebut berada di didepan rumah orang sedangkan anak tersebut bersama bunya sedang meliwati rumah tersebut di halaman rumah tersebut ada seorang ibu dangan anak nya yang masih kecil sekitar 2 tahunan]
Saat anak tersebut menerima biscuit anak tersebut berjalan kesamping rumah karena bagian depan ada pagar batu sekitar 1 meter tinggi nya di samping rumah tersebut ada palang bambu mengahalangi orang yang akan masuk ke rumah tersebut
Anak kecil tersebut membungkukkan badannya meliwati palang bambu dan masuk menemui anak kecil yang sedang bermain dengan ibunya dihalaman rumah tersebut dia membagi biscuit tersebut ke adik kecil aku tidak tahu apa mereka saling menggenal atau tidak tetapi peristiwa tersebut sangat menggugah hati kita ibu tersebut berhasil mengajarkan kepada anaknya untuk saling berbagi  terhadap sesama   jadi walaupun jarang menemukan sekolah disini ibu tersebut berhasil mengajarkan budi pekerti dengan baik pada anak 2 nya hal patut di contoh bagi kita yang merasa ebih beradab tapi kadang kita memperlakukan sesama secara tidak manusiawi.
Penduduk disini ramah 2 dan sangat baik dan jujur serta  ramah dengan pendatang setiap kita ber papasan dengan siapa saja selalu mengucapkan Namaste dan ini tertular pad semua pendaki dari seluruh dunia yang mengunjungi tempat ini  tidak peduli kebangsaan apapun setiap ketemu pasti kata tersebut keluar dari mulut mereka,  disini kita bisa bertemu dengan pendaki 2 dari segala bangsa dan suku yang paling muda dari amerika berusia 14 tahun seorang gadis yang cantik dan ramah  dan paling tua mungkin sekitar 70 an semua nya saling bertegur sapa dengan ramah dan kadang kalau berhenti pada tempat yang sama akan saling bertegur sapa menanyakan asal dari mana dan mau kemana itu adalah percakan yang paling sering terjadi disini.Dan kadang kalo mereka melihat kita mengalami sesuatu yang kurang baik pasti mereka menyatakna simpatinya dan berdoa agar selamat sampai tujuan.
Pada saat istirahat duduk di tepi jalan pasti ada saja yang menanyakan kesehatan kita  dan berasal dari mana dengan sangat ramah kadang saat mereka melihat aku berjalan sedikit pincang ada aja yang menawarkan bantuan apa yang bisa mereka lakukan bahkan saya bertemu dengan orang yang menyebutkan dirinya seorang dokter dan apa yang bisa dia lakukan untuk membantu tetapi saat aku katakan tapak kaki ku lecet 2 karena sepatu dia menyatakkan simpatinya atas apa yang telah aku dapat untuk yang satu ini sering sekali dapat simpati dari para pendaki ketika tahu kaki ku lecet 2 karena jalanku agak sdikit pincang dan menyeret 2 kaki saat berjalan bahkan tak sedikit yang menyalami tanganku dan menyatakan simpatinya dan berharap aku dapat menyelesaikan perjalananku dengan baik karena aku selalu berjalan sendiri guide yang mendampingiku selalu berjalan lebih cepat kadang berjarak sekitar 1 km dari posisiku dan dia menunggu ku  disana  setelah aku istrahat sejenak diapun berjalan lebih dahulu karena ngak sabar mengikut langkah 2 ku yang lambat jadi aku harus berjalan sendiri mengikuti jalur pendakian tersebut dan  berpapasan para pendaki atau rombongan yak atau sherpa untuk meyakin kan bahwa jalan yang aku lalui tidak salah arah kadang sangat tidak nyaman berjalan sendiri di tempat yang asing dan penuh ber batu 2 dan sepi tetapi keindahan alam yang demikian indah menghibur diri ku dalam kesendirian mengarungi belantara batu dan pegunungan dan lembah serta sungai deras yang mengalir di bawah jurang dalam yang sangat indah yang tidak pernah kulihat seumur hidupku.
Kembali mengenai transportasi  barang kebutuhan mereka  selain sherpa  mereka juga menggunakan tenaga binatang  seperti yak dan kuda yang sering di kawal  oleh ibu 2 atau wanita muda dalam satu kelompok bisa  antar 5 sampai 10 ekor kuda atau yak kalo hanya sekitar 5 ekor cukup satu orang tetapi kalo lebih dari lima biasanya ada 2 orang satu didepan dan satunya lagi di belakang guna mengawasi  agar binatang 2 tersebut  berjalan sesuai  trek,  kami sebagai pengguna jalan harus mengalah memberikan  binatang jalan bila ber papasan dengan rombangan binatang ini dan aturannya adalah  demikian dan kita harus berdiri  di kanan jln menunggu kelompok binatang itu liwat demikian juga pada saat para Sherpa liwat kita memberikan jalan pada mereka  para sherpa itu walaupun dengan beban yang berat mereka dapat berjalan cepat dan menggunakan jalur yang lebih curam kami biasanya mencari jalur yang lebih landai karena pada trek 2 yang dilalui ada beberapa jalur yang bisa dipilih untuk disesuaikan dengan kemampuan kita melalui jalan tersebut .
Yang penting selama perjalanan ini kita harus memakai masker dan membawa sapu tangan  serta air mineral yang cukup,  memang memakai masker menyebabkan lebih  sulit bernafas tetapi ini akan mengurangi polusi debu dan kotoran yak yang bertebaran sepanjang perjalanan demikian juga sapu tangan berguna untuk melap hidung yang selalu meleleh selama perjalanan dan kadang bagi yang tidak  cocok dengan kondisi disana tepi kuku [ bagian antara jari dan kuku terjadi perdarahan akibat cuaca disana ] akan berdarah jadi obat luka penting yang berupa salep agar lebih nyaman
Harga air mineral ber beda 2 disini tergantung lakosi ketinggian dimana kita berada sebagai contoh di kathmandu harga 20 rupee nepal dan paling mahal di Gorapsek 300 rupee untuk kemasan 1 lt.
Semua kebutuhan di datangkan dari Kathmandu dan antara Kathmandu ke Lukla kita terbang dengan menggunakan pesawat kecil perjalanan sekitar 40 menit  dengan penumpang maksimum sekitar 12 orang aja dan kalo menggunakan jalan darat bisa seminggu karena tidak ada transportasi  kendaraan harus berjalan kaki ini yang menyebabkan biaya hidup tinggi mulai dari lukla sampai goraphsek sebagai contoh air mineral di kathmandu hanya 20 rupee di lukla menjadi  100 sd 120 rupee per botol dengan isi 1 liter demikian juga makanan semaking jauh dan tinggi lokasi dari kathmandu harga 2 semakin meningkat.
Untuk membeli kebutuhan pakaian outdoor yang paling murah tentu di kathmandu  disini banyak dijual produk lokal dengan merk Nort Face dll dengan kwalitas yang cukup bagus.
Namche bazaar adalah toko outdoor tertinggi didunia  3400 m dari permukaan laut harga sedikit lebih mahal tetapi tidak terlalu banyak bedanya dengan kathmandu produksi dari nepal tetapi kwalitas cukup bagus dan harga nya juga cukup murah dibanding harga di indonesia.
Sebagai contoh kita bisa membeli jaket bulu angsa [down jakect] seharga 3000 rupee nepal dan jacket tahan angin dan hujan hanya dengan 2000 rupe kwalitas bahan bagus dan jahitannya juga bagus celana sekitar 1500 rupee semua buatan nepal umum pruduk Nort Face sangat banyak disana  juga produk asli tentu harga jauh lebih mahal aku ngak beli produk asli cukup produk lokal karena kwalitas cukup memadai dan sesuai dengan kantongku.
Hal 2 yang menarik ketika berada disana adalah cuaca yang dingin serta angin yang besar tidak terlalu mengusik ku setelah berada disana beberapa hari pada awalnya memang terasa dingin sekali tetapi setelah 2 atau 3 hari tubuhku mulai dapat menyesuaikan cuaca disana tentu saja dengan memakai baju yang cukup tebal 3 lapis tetapi tidak sampai menggigil hanya terasa sedikit dingin apalagi kalo berhenti untuk istirahat terasa dingin tapi tidak sampai menggigil karena pada saat siang cuaca tidak terlalu dingin karena matahari masih memancarkan sinarnya  dengan terangnya disana pada malam hari kita memakai selimut jadi juga cukup hangat  yang sangat mengganggu adalah susahnya air disana jadi kita harus menyiapkan tisu basah dan air meneral yang cukup untuk keperluan buang air dan cuci  muka saat pulang dari trekking dan pagi hari guna membasuh muka, kadang wahtafel pun ngak ada emang airnya dingin seperti es tapi untuk membasuh muka juga masih ok,  selama disana tidak pernah mandi, mandi hanya bisa dilalukan di kathmandu bisa mandi shower dengan air panas sungguh nyaman sekali mandi setelah ber hari 2 tidak mandi aku menghabiskan waktu cukup lama saat mandi pertama di kathmandu    menikmati segernya mandi dan keramas yang tidak bisa dilakukan selama perjalanan tersebut.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah harus selalu memakai sunblok setiap hari paling tidak spf 30  kalo tidak mau kulit muka kena sinar matahari yang bisa membakar kulit kita serta lipstik pelembab agar bibir tidak pecah 2 setiap habis makan atau minum bibir harus di oles pelembab agar tidak pecah 2 pernah aku malas mengoles pelembab wow bibirku kering dan pecah 2 demikian juga kalo ngak pakai sunblok kulit muka menghitam  dan besoknya mengelupas puncak hidung jadi kitam dan mengelupas  keesokkan harinya kulit muka jadi kasar tetapi hitung 2 mengelupaskan kulit wajah ha ha ha.
Saat kembali dari base camp everest dan tiba di lukla cuaca memburuk selalu mendung dan berawan disertai hujan sehingga tidak bisa terbang ke Kathmandu  kami menunggu pesawat 2 hari di lukla ngak juga bisa ke mana 2 karena ini kota kecil dan tidak ada tempat yang bisa di tuju.
Pada hari kedua di Lukla kami diminta siap 2 jam 6 pagi akan berangkat jadi jam 5 sekali harus sudah bangun dan mengemasi barang 2 ,karena hotel dimana kami menginap dekat bandra cukup jalan kaki dan dari depan hotel bisa lihat bandara dengan jelas.
Saat bangun jam 5  aku melihat keluar jendela udara bersih dan terang kita semua semangat dan teriak cuaca bagus  ayo bangun siap berangkat pagi ini.Ketika mendekati jam 6 cuaca memburuk dan mendung serta berawan kita semua jadi kecewa suasana hati kami pun jadi tidak menentu tadinya mau sarapan di Kathmandu aja tetapi akhirnya kita pesan makan pagi disini karena tidak mungkin berangkat jam 6 pagi ini.
Ini sebuah penantian yang melelahkan setiap saat melihat ke luar cuaca tidak berubah bahkan kadang lebih mendung dan berawan kami jadi pesimis akan berangkat hari ini yang akan barangkat hari ini bukan kami aja ada banyak rombongan yang nginap disini yang akan balik ke kathmandu semua jadi muram dan kadang saling bet bincang 2 dengan sesama yang akan berangkat hari ini semua berharap cuaca akan membaik tetapi deru pesawat tidak terdengar dan cuaca tetap mendung hotel kami berada dekat sekali dengan bandara sehingga setiap deru pesawat terdengar dengan sangat jelas biasanya kalo cuaca mulai membaik ada helikopter yang terbang mengitari lokasi untuk menyelidiki apakah dengan cuaca seperti ini memungkinkan pesawat terbang jam 10 cuaca agak membaik kami melihat keluar apa ada tanda 2 pesawat akan berangkat tetapi tetap sunyi ngak berapa lama ada suara helikopter mengudara harapan kam timbul lagi semua melihat keluar dengan penuh harapan , ngak berapa lama guide kami mngatakan yah tidur aja lagi istirahat karena hari ini tidak ada penerbangan kami semua kecewa dan masih berharap akan terbang hari ini  kami masih menunggu di ruang makan belum beranjak ke kamar karena kami semua kecewa.
Tiba 2 jam 11.30 aja ada sign kami harus siap 2 karena pesawat siap berangkat kami semua semangat lagi semua langsung angkat ransel dan jalan ke bandara  paling eekitar 10 menit sampai di bandara , tiba dibandra sudah banyak orang yang menunggu tiket kami diurus oleh guide dan kemudian barang 2 kami diminta di tumpuk di tempat penimbangan karena banyak yang antri menimbang barang begitu selesai ditimbang barang dipindahkan ke meja pemeriksaan yang kelihatannya hanya asalan aja begitu buka ransel di lihat 2 sebentar lalu  suruh di tutup dan dipindahkan ke tumpukan barang yang akan di angkut ke pesawat  tiket kami dapat no 3 jadi berangkat pesawat yang no 3 sekitar jam 12 siang pesawat kami berangkat ke kathmandu.
Usa sudah penantian kami di kathmandu, sesampai di kathmandu kami langsung ke hotel tidur 2 an sebentar lalu keluar mencari barang outdoor yang banyak di jual disekitar hotelkami menginap sarenya kami mandi inilah mandi dan keramas ternikmat selama perjalanan kami di nepal bisa mandi air hangat dan keramas yang tidak pernah dapat kami lakukan selama perjalanan ini.
Sehabis mandi kami berjalan 2 lag menikmati semua peralatan outdoor yang dijual disekitar kami.
Pada saat makan siang rombongan memutuskan tidak jadi mountan fly ke everest  besok pagi saya kecewa sekali mereka memutuskan akan ke pocara besoknya dengan menyewa mobil  karena jarak kathmandu ke pocara sekitar 6 jam perjalanan  saya  memutuskan tidak mau ke pocara karena kecewa tidak jadi mountain fly.
Malamnya saya menjual semua dollar yang saya sisakan untuk mountain fly dan memborong segala keperluan outdoor yang di jual disana bahkan masih kurang juga satu2 nya ATM yang ada disana dan ternyata bisa ditarik  disana untuk mengambil uang sehingga aku belanja lebih semangat untuk memborong barang 2 yang aku sukai, sore nay saat kembali ke hotel di nyatakan bahwa mountain fly jad besok pagi aku bilang bahwa uangku udah habis kebelanjakan udah tidak ada dollar lagi untung seoarng temen yang selalu bersedia meminjamkan dollarnya saat kubutuhkan siap meminjamkan akhirnya akupun jadi terbang besoknya naik pesawat Buddha air pagi jam 6 kami sudah siap di hotel dan dijemput oleh travelmenuju bandara kathmandu, sayang kami terbang ke pegunungan himalaya tidak seperti yang ku bayangkan , tadinya ku pikir kita akan terbang dekat sekali dengan mount everest dan bisa melihat punggung dan puncak everest sanagat dekat ternyata hanya dari jauh sekali dan hanya melihat pegunungan himalaya secara utuh tetapi dengan jarak yang sangat jauh ini jauh dar perkiraan ku semula kalo tau seperti ini ngak terbang juga ngak apa 2 karena saat trekking malah kita bisa melihat gunung 2 tersebut jauh lebih dekat dan indah.
Terbang hanya sekiatr 2 jam jam 9 selesai kami kemabli ke kathmandu sesampai di kathmandu aku jadi pingin me lihat 2 kathmandu seerti musium , kuil yang ada di bukit yang lumayan tinggi dan mengajak kalo ada yang mau berangkat jalan2 kelliling kota tetapi ternyata pada tidakmau akhirnya ada 3 orang yang mau berangkat itupun setelah makan siang hampr jam 3 an kami langsung menuju bukit tempat dimana ada kuil yang cukup indah dan dari bukit ini kita bisa melihat kota kathmandu dari atas sungguh menyenangkan bisa sampai disini sayang tidak jadi ke musium karena musium tutup jam 4 sore padahal musium tersebut berada di tengah kota dan besar sekali karena musium tersebut bekas istana raja nepal yang kemudian dijadikan musium yaah kecewa juga sih tapi karen temen2 tidak brminat ya udah lupakan saja.
Besok paginya kita ke pocara  ternyata apa yang dilihat di pocara tidak seindah yang di bayangkan hanya sebuah danau kecilkatakan lah telaga danau di negara kita banyak yang jauh lebih indah dari danau tersebut, tadinay mau ke anapurna ternyata tempatnya jauh seklai jadi tidak mungkin kesana  bahkan melihat pegunungannya dari pocara aja ngak jelas yah kecewa juga sih karena mereka ialng rugi kalo tidak ke pocara setelah mlihat langsung yah ngak kesana pun ngak masaalah mungkin ke musium jauh lebih menarik waktu kami habis disana pulang 2 udah jam 9 malam sampai kathmandu  dan itulah perjalanan terakhir ku nepal besak kami akan terbang dari kathmandu menuju tanah air tercinta.